Tempat Wisata TerFaVorit
-
Almagfurullah Maulana Syekh Abdul Majid, Pendiri organisasi Nahdatul Wathan.
-
Makam Keramat Batu Layar yang berada di kawasan pantai Senggigi, letaknya sekitar 10 Km dari kota Mataram
-
Dikutip dari buku karya karya Ir. H. Lalu Djelenga berjudul " Keris di Lombok "halaman 340 perihal / pemaje. Pemaje "Adalah a...
-
A. Selayang Pandang Kalau Anda mengenal sentra indrustri kerajinan seni gerabah di Desa Kasongan, Yogyakarta, maka di Kabupaten Lombok Ba...
-
Pantai Ampenan di Pulau Lombok terlihat begitu tenang. Deburan ombak bergulung berkejaran
-
Wali Nyatoq adalah waliyullah yang sangat melegenda di Pulau Lombok, lebih-lebih dikalangan masyarakat Lombok Tengah atau tepatnya di desa R...
-
Banyak hal yang menarik untuk dibicarakan mengenai kehidupan di pulau Lombok, khususnya mengenai sejarah asal usul masyarakat, kerajaan yang...
-
A. Selayang Pandang Pulau Lombok merupakan tempat yang ideal untuk melepaskan kejenuhan setelah lelah beraktivitas dan bosan dengan hiruk pi...
-
Tari Gandrung 1. Asal-usul Tari Gandrung merupakan sebuah tarian yang kini berkembang di tiga daerah, yaitu Banyuwa...
-
Air Terjun Benang Setokel terletak di bagian selatan kaki Gunung Rinjani dengan panorama alam yang sangat menarik tepatnya di Desa Aik Berik...
DAFTAR ISI
About Me
Perempuan Sasak Terakhir
![Perempuan Sasak Terakhir](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinUMFx2G-sC6vgtw97SLLgz0GLqXNaBpfdhbr0dnYH_NDDdzmodZwIW8pKbYCs9ooJfPuTXXrivgYgTAsu_GTJHXHtlHmvEoaMvsGX72oLZcIjzKeFd7nWm171BTVzAEVM41UpMmyZ_7q5/s327/posterpstkecil.jpg)
Film yang mempromosikan Budaya dan Pariwisata di Pulau Lombok
Kalau Anda mengenal sentra indrustri kerajinan seni gerabah di Desa Kasongan, Yogyakarta, maka di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, juga ada sentra industri serupa tepatnya di Desa Banyumulek, yakni Sentra Industri Gerabah Banyumulek. Sentra kerajinan ini sudah cukup terkenal di Pulau Lombok dan pulau sekitarnya, serta telah dijadikan desa wisata andalan yang menjadi tujuan wisatawan saat mencari cenderamata/suvenir yang akan dibawa pulang ke wilayah/negeri asalnya.
Kawasan Banyumulek—yang dalam bahasa Sasak berarti air jernih—memang dikenal sebagai wilayah dengan kualitas tanah lempung nomor satu di Pulau Lombok. Maka tidak aneh, jika pengrajin gerabah banyak muncul di desa ini, dan akhirnya ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat sebagai sentra industri gerabah unggulan Nusa Tenggara Barat.
Menurut cerita yang beredar secara turun-temurun mengenai Desa Banyumulek, perempuan di desa ini digambarkan sebagai pembuat gerabah selao atau gentong yang sangat ulung, sedangkan para lelaki dewasanya kemudian menjajakan gentong tersebut dengan cara memikulnya keliling kampung. Namun, sejak pariwisata Lombok mulai berkembang (1990-an), gambaran tentang Desa Banyumulek pun mulai berubah. Tak ada lagi lelaki yang memikul gerabah keliling kampung, karena telah muncul art shop-art shop yang khusus menjual produk-produk kerajinan gerabah mereka. Sejak tahun-tahun tersebut, kerajinan gerabah Banyumulek pun mulai bervariasi dan tidak hanya membuat kerajinan gentong saja, melainkan telah mulai memproduksi jenis gerabah lain, seperti anglo, wajan, periuk, kendi, dan masih banyak lainnya.
Gendang Beleq adalah adalah salah satu alat musik tradisional suku sasak di lombok. Gendang beleq sendiri artinya Gendang Besar karna ukurannya memeang besar melebihi ukuran normalnya. Gendang Beleq diciptakan untuk mengiri dan menghibur para prajurit menuju medan perang dan menyabut kedatangan dari medan perang akan tetapi dengan perkembangan zaman gendang beleq digunakan untuk menyambut kedatangan tamu.
Gendang Beleq sendiri pada dasarnya merupakan alat musik akan tetapi lebih dari itu penyajian gendang beleq merupakan seni tari yang memeliki keunikan dan ke khas an tertentu sebagai sebuat tarian.
Gendang Beleq terdiri dari 2 orang penabug gendang, 4 atau 6 orang penari oceh/oncer ( disebut demikian karena para penari sambil menari memegang alat musik copeh yang sewaktu-waktu di mainkan mengikuti irama musik ) dan 1 orang penari petuk ( membawa alat musik petuk yang dimainkan mengikuti irama musik), Selain itu masih banyak juga alat musik yang digunakan dalam penyajian gendang beleq ini seperti suling, gong, terumpang, kenceng, oncer, pencek.
1. Asal-usul
Tari Gandrung merupakan sebuah tarian yang kini berkembang di tiga daerah, yaitu Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Meskipun memiliki kemiripan, Tari Gandrung ketiga daerah ini memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki di daerah yang lain. Demikian pula dengan yang terjadi pada Tari Gandrung yang ada di Lombok. Meskipun Lombok dan Bali memiliki kemiripan budaya, tetapi Tari Gandrung di Lombok memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Tari Gandrung yang ada di Bali. Inilah ciri khas dari Lombok yang tidak dimiliki di Pulau Bali. ”Lombok sering digambarkan oleh orang luar sebagai versi kecil Bali. Tetapi penduduk Lombok sendiri akan mengatakan bahwa, `Anda akan melihat Bali di Lombok, tetapi tidak akan melihat Lombok di Bali`.” (Sepora Nawadi, 1995:14). Tulisan berikut ini secara khusus akan berbicara tentang Tari Gandrung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat beserta unsur simbolis yang tersaji dalam sebuah pertunjukkan Tari Gandrung.
Salah seorang pembuat pemaje L. Rahman Hadi (40) menuturkan, pemaje tidak sekedar alat atau pelengkap adat, namun pemaje juga berperan seperti keris dan mempunyai pamor seperti keris tergantung dari bahan yang digunakan untuk membuat pemaje tersebut. selain itu pemaje menyimbolkan pengganti satu tulang rusuk laki-laki yang diambilkan untuk dijadikan tulang hawa. sehingga, yang membawa pemaje di Lombok adalah kaum laki-laki dengan cara diselipkan di depan pada bagian sebelah kiri. makna filosofi lain yang dapat dipetik dari pemaje adalah: pemaje menggunakan selut(besi pada gagang) yang berasal dari kuningan, kuningan dalam bahasa sasak berasal dari kata kuninge yang artinya "jaga diri", ditarik makna bahwa membawa pemaje selain sebagai simbol lelaki, juga dapat