Tempat Wisata TerFaVorit
-
Almagfurullah Maulana Syekh Abdul Majid, Pendiri organisasi Nahdatul Wathan.
-
Makam Keramat Batu Layar yang berada di kawasan pantai Senggigi, letaknya sekitar 10 Km dari kota Mataram
-
Dikutip dari buku karya karya Ir. H. Lalu Djelenga berjudul " Keris di Lombok "halaman 340 perihal / pemaje. Pemaje "Adalah a...
-
A. Selayang Pandang Kalau Anda mengenal sentra indrustri kerajinan seni gerabah di Desa Kasongan, Yogyakarta, maka di Kabupaten Lombok Ba...
-
Pantai Ampenan di Pulau Lombok terlihat begitu tenang. Deburan ombak bergulung berkejaran
-
Wali Nyatoq adalah waliyullah yang sangat melegenda di Pulau Lombok, lebih-lebih dikalangan masyarakat Lombok Tengah atau tepatnya di desa R...
-
Banyak hal yang menarik untuk dibicarakan mengenai kehidupan di pulau Lombok, khususnya mengenai sejarah asal usul masyarakat, kerajaan yang...
-
A. Selayang Pandang Pulau Lombok merupakan tempat yang ideal untuk melepaskan kejenuhan setelah lelah beraktivitas dan bosan dengan hiruk pi...
-
Tari Gandrung 1. Asal-usul Tari Gandrung merupakan sebuah tarian yang kini berkembang di tiga daerah, yaitu Banyuwa...
-
Air Terjun Benang Setokel terletak di bagian selatan kaki Gunung Rinjani dengan panorama alam yang sangat menarik tepatnya di Desa Aik Berik...
DAFTAR ISI
About Me
Diberdayakan oleh Blogger.
Perempuan Sasak Terakhir
![Perempuan Sasak Terakhir](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinUMFx2G-sC6vgtw97SLLgz0GLqXNaBpfdhbr0dnYH_NDDdzmodZwIW8pKbYCs9ooJfPuTXXrivgYgTAsu_GTJHXHtlHmvEoaMvsGX72oLZcIjzKeFd7nWm171BTVzAEVM41UpMmyZ_7q5/s327/posterpstkecil.jpg)
Film yang mempromosikan Budaya dan Pariwisata di Pulau Lombok
Rabu, 31 Agustus 2011
Makam Keramat Batu Layar yang berada di kawasan pantai Senggigi, letaknya sekitar 10 Km dari kota Mataram
dan selama ini merupakan pusat dari seluruh rangkaian kegiatan Lebaran Topat.
dan selama ini merupakan pusat dari seluruh rangkaian kegiatan Lebaran Topat.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika setiap Lebaran Topat tiba masyarakat dari pelosok pedesaan sekalipun baik dari kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur datang berbondong-bondong tumpah ruah bersama keluarganya di sepanjang wilayah pantai Sengggigi.
Masyarakat yang datang ziarah ke Makam Batu Layar selain untuk tujuan rekreasi ada juga diantaranya yang khusus untuk datang membayar nazar setelah sebelumnya mempunyai nadar atau hajat. Misalnya, dalam satu keluarga ada yang menderita sakit tertentu yang tidak kunjung sembuh meski sudah datang berobat ke dokter.
Nah! begitu keluarga tersebut 'menanamkan' niatnya untuk datang berziarah ke makam tersebut bila sembuh dari penyakitnya, maka praktis keluarga tersebut mempunyai kewajiban untuk membayar nadarnya dan itu kebanyakan dilakukan pada saat upacara Lebaran Topat berlangsung.
Seperti dituturkan oleh H. Sobri penjaga Makam Batu Layar kepada penulis, lokasi tersebut dulunya sebagai tempat dimakamkannya penyebar agama Islam di Lombok dan NTB pada zaman Kerajaan Selaparang atau sekitar abad ke 16. Tokoh tersebut bernama Sayid Duhri Al Haddad Al Hadrami yang berasal dari Baghdad. Tetapi ada juga versi lain yang mengatakan kalau saja beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.
Makam Batu Layar, tidak hanya ramai dikunjungi pada saat Lebaran Topat saja, pada musim naik haji dan sepulang haji juga ramai. Rupanya para keluarga mereka yang berangkat haji kemungkinan ada yang bernazar dan dikabulkan oleh-Nya.
Sebagai salah satu obyek wisata religius di Lombok, Makam Batu Layar tidak hanya dikunjungi masyarakat local untuk tujuan bayar nazar, tetapi juga ramai dikunjungi para wisatawan, "Kalau untuk bayar nazar tidak hanya dari Lombok tapi juga dari Jawa sana," kata Sobri.
Berkunjung ke makam Batu Layar bisa dilakukan secara langsung dar kota Mataram, letaknya berada di atas bukit yang menghadap ke laut pantai Senggigig dan hanya dibatasi oleh jalan raya Senggigi.
Prosesi berkunjung ke makam Batu Layar ada yang dilakukan langsung mendatangi makam kemudian berdoa dan berzikir. Bagi mereka yang punya niat-niat tertentu (besangi) misalnya, agar dilimpah banyak rizki maka mereka terlebih dahulu mampir di Lingkuk Mas cukup dengan berjalan kaki dari lokasi Batu Layar. Tujuan ke Lingkuk Mas untuk mengambil air menggunakan ceret serta dipandu oleh tokoh masyarakat dan Marbot.
Nah, air tadi kemudian di bawa ke lokasi makam Batu Layar untuk diupacarakan (bejanjam) dengan pembacaan doa dan zikir yang dipimpin oleh penjaga makam Batu Layar.
Setelah bedoa selesai maka dilanjutkan dengan besembek atau mengolesi kening dengan sirih yang telah dikunyah, kemudian kejames yakni membasahi bagian kepala dengan air dan beseraup yakni mengusapkan air ke wajah.
Selain Batu Layar, lokasi lainnya yang termasuk obyek wisata religius yakni, Makam Loang Baloq. Makam Bintaro, Pura Meru, Taman Mayura, Makam Selaparang di Lombok Timur serta sejumlah lokasi lainnya.
Sumber : www.lombokwisata.com